Rabu, 29 April 2015

investasi

Animo masyarakat untuk berinvestasi sangat besar. Buktinya, banyak masyarakat berbondong-bondong menanamkan uang mereka pada lembaga investasi abal-abal yang menawarkan keuntungan 3 kali lipat dalam beberapa bulan saja, yang pada akhirnya merugikan mereka sendiri. Di sisi lain, pertumbuhan reksadana, produk resmi yang telah diakui OJK dan BI, sangat lamban. Sesuai data, sampai saat ini baru tercatat 250.000 investor reksadana. Padahal sekarang reksadana bisa dibeli secara eceran, dengan nominal Rp. 100.000. Bisa dibeli di bank-bank sebagai agen penjual. Bahkan katanya, penjualan reksadana akan diperluas sampai ke kantor pos. Target OJK dan BI untuk menjaring investor reksadana 5 juta sampai tahun 2017 ini, masih sangat jauh. Pemasaran reksadana pun mulai gencar dilakukan. Masyarakat bisa memilih, selain emas batangan, mereka bisa berinvestasi di bursa saham dengan cara yang mudah, dan dikelola manajer investasi berpengalaman. Sekarang tergantung pilihan masyarakat. Kalau emas batangan, mereka harus menyiapkan uang banyak. Sedangkan kalau reksadana, mereka bisa membeli secara eceran dengan nominal terendah Rp. 100.000.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar